Anggota DPRD Sulsel Andi Irwandi Natsir Meriahkan Hari Guru Bersama Warga SMK Negeri 2 Bone

Senin pagi yang cerah, di lapangan yang hijau, siswa-siswi bergerak random mencari posisi di barisan kelasnya. Seperti biasa, upacara bendera adalah rutinitas yang wajib.
Namun, baru kali ini upacara tidak sebising sebelumnya. Hal ini bisa saja dikarenakan pelaksana upacara adalah guru-guru, sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Guru Nasional. Pemimpin upacara oleh pak Sulaiman, Pak Yunanda, Pak Mursidin dan Bu Nirwana selaku pengibar bendera, Pembaca Pembukaan UUD 1945 oleh Bu Andi Nurmalia dan pembaca doa oleh Bu Kasmidar.

Namun, bukan hanya guru yang sibuk di momen hari jadi guru. Upacara Peringatan Hari Guru Nasional juga menjadi panggung untuk siswa mempersembahkan hadiah sederhana mereka kepada para guru mulai dari persembahan lagu, pembacaan puisi hingga pelepasan balon yang melayang perlahan ke atas langit Panyula.

Dalam pidato seragam dari Kemendikbud, Bapak Anzar, Kepala SMKN 2 Bone menyampaikan pesan kepada guru mengenai capaian yang progresif dari kurikulum Merdeka Belajar. Apa yang dicapai dalam pendidikan hari ini tentu perlu ditingkatkan. Peralihan kurikulum dari K13 menjadi Kurikulum merdeka, harus mendorong upaya lebih maksimal demi memastikan kesiapan Indonesia mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Selain itu, terobosan pendidikan guru penggerak, dan kabar yang membahagiakan guru dengan mencapai target satu juta guru ASN PPPK.
Hari guru sebenarnya diperingati setiap tanggal 25 November. Karena SMKN 2 Bone menerapkan fullday sehingga libur di hari jumat, maka peringatan hari guru dilangsungkan pada 27 November 2023.
Hari guru kali ini berlangsung meriah karena dilanjutkan dengan kegiatan kunjungan pengawasan APBD oleh Andi Irwandi Natsir, anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.

Kunjungan pengawasan ini praktis menjadi kesempatan bagi guru dan siswa untuk menyampaikan keresehan mereka kepada pemerintah.

Sesaat setelah menyerahkan secara simbolis bantuan dua unit Smart Board, Andi Irwandi Natsir menekankan tentang langkah-langkah perubahan pendidikan yang menuntut adaptasi dari semua lini. Dengan smartboard, diharapkan pelajaran makin inovatif dan menghadirkan kegembiraan bagi tidak hanya guru, tetapi juga bagi siswa SMK 2 Bone.

Sesuai rencana, kunjungan pengawasan diisi dengan tanya jawab dengan para guru dan siswa. Pak Andi Irwandi mengaku salfok (salah fokus) yang beliau sampaikan sebagai pembuka jawaban pertanyaan yang diajukan oleh Ibu Widya Ningsih. Beliau menyampaikan bahwa ia dibuat terkejut dengan penyampaian yang tetap lembut walaupun sedang menyuarakan protes terkait keterlambatan gaji.

Setelah kegiatan pengawasan, Nabila, Ketua Lembaga Jurnalistik SMKN 2 Bone, menyempatkan melakukan wawancara singkat dengan Bapak Andi Irwandi Natsir. Menanggapi soal polemik usia kepemimpinan, ia menegaskan bahwa berpolitik bukan hanya soal statistik atau umur tapi bagaimana sikap dan pandangannya. “Saat ini, tidak penting untuk melihat perbedaan tua dan muda, yang penting ia mau bekerja, itu yang utama, ” pungkasnya.

“Hampir seluruh keputusan untuk kepentingan orang banyak melalui keputusan politik oleh karena itu, menentukan figur politisi yang kita pilih mesti diperiksa baik-baik mulai dari latar belakangnya hingga track recordnya. Kita memilih bukan hanya sama dengan pilihan keluarga, bukan pula karena uang.” Lanjut Pak Andi.
Ketika ditanya tentang kapan waktu yang tepat bagi anak muda untuk berpolitik, Pak Andi Irwandi menekankan bawah, pelajar harus belajar berpolitik, melalui aktif dalam organisasi OSIS atau Eskul. Menurutnya, anak-anak muda saat ini dalam menentukan pilihannya harus dengan pertimbangan rasional karena segala keputusan politik yang mereka lakukan hari ini berdampak kepada kemaslahatan kehidupan orang banyak, termasuk guru dan siswa.

Lalu, bagaimana memilih dengan rasional? Menurutnya, “politisi harus menginspirasi dan mengedukasi anak muda. Dengan memberikan contoh yang baik seperti tidak korupsi, dekat dengan masyarakat dan dapat membawa aspirasi masyarakat”, lanjutnya.

Jadi, kakak-kakak tidak perlu bingung lagi menentukan pilihan pada Pemilu Februari 2024 nanti. (nb/Jurnalistik)